Bagaimana seseorang 'berpandangan benar', dalam cara apa seseorang berpandangan benar, berpandangan lurus dan memiliki keyakinan yang sempurna. Sedapat mungkin seseorang mengerti tentang hal-hal yang tidak bermanfaat (akusala), akar dari hal-hal yang tidak bermanfaat, hal-hal yang bermanfaat (kusala), akar dari hal-hal yang bermanfaat. Melalui cara ini, dia adalah orang yang berpandangan benar, berpandangan lurus dan memiliki keyakinan sempurna.
Hal-hal yang tidak membawa manfaat (akusala);
- Membunuh Mahluk-mahluk (panatipata)
- Mengambil apa yang tidak diberikan (adinadana)
- Melakukan pemuasan nafsu dengan cara yang salah (kemesumicha cara)
- Berdusta (musavada)
- Memfitnah (pisunavaca)
- Mengucapkan kata-kata kasar (pharusavaca)
- Pergunjingan (samphappalapa)
- Keserakahan ( abhijjha)
- Kebencian (byapada)
- Berpandangan salah ( micchaditthi)
Akar dari hal-hal yang tidak membawa manfaat ( akusalamula);
- Keserakahan (lobha)
- Kebencian (dosa)
- kebodohan (moha)
lalu bagaimana dengan hal-hal yang membawa manfaat (kusala);
- Tidak membunuh mahluk-mahluk hidup
- Tidak mengambil apa yang tidak diberikan
- Tidak memuaskan nafsu dengan cara yang salah
- Tidak berdusta
- Tidak memfitnah
- Tidak berkata kasar
- Tidak bergunjing
- Tidak serakah
- Tidak membenci
- Tidak memiliki pandangan salah
Akar dari hal-hal yang membawa manfaat (kusalamula);
- Tidak serakah (alobha)
- Tidak membenci (adosa)
- Kebijaksanaan (amoha)
Setelah mengerti sepenuhnya hal-hal yang tidak bermanfaat serta akarnya dan hal-hal yang bermanfaat serta akarnya, seseorang tersebut telah melenyapkan sepenuhnya sebab utama dari kecenderungan nafsu-nafsu, menolak, membasmi pandangan dan konsep diri (atta). Dengan melenyapkan kegelapan bathin(avijja) dan mengembangkan pengetahuan benar(vijja), maka dengan ini seseorang mengakhiri penderitaan (dukkha nirodha). Melalui cara ini seseorang berpandangan benar, berpandangan lurus dan memiliki keyakinan yang sempurna.
Kemudian cara lain agar seseorang berpandangan benar, berpandangan lurus dan memiliki keyakinan yang sempurna, sedapat mungkin seseorang mengerti tentang makanan yang menunjang kehidupan (ahara), munculnya, lenyapnya, jalan untuk melenyapkan ahara. Dengan cara ini, seseorang berpandangan benar, berpandangan lurus, memiliki keyakinan yang sempurna, Makanan yang menunjang kehidupan(ahara) yang menunjang kehidupan, sumbernya, lenyapnya dan jalan untuk melenyapkannya adalah 4 jenis makanan (cattaro ahara), Empat jenis makanan tersebut yang menunjang dan memelihara kelangsungan hidup mahluk-mahluk dan bagi mereka yang mencari pembaharuan dalam kehidupan, adalah;
- Makanan Jasmani(Kabalimkarahara)
- Kesan-kesan(Phassahara)
- Kehendak pikiran(Manosancetana ahara)
- Kesadaran(Vinnana ahara)
Dengan munculnya keinginan(tanha), maka muncullah ahara, dengan lenyapnya keinginan maka lenyaplah ahara, Jalan utama utnuk melenyaapkan ahara hanyalah Jalan Mulia/ariya berunsur delapan(ariya atthangika magga), yaitu; (lihat di posting "Jalan Mulia Berfaktor Delapan".
Setelah seseorang mengerti sepenuhnya tentang apa yang menunjang kehidupan (ahara), seseorang telah melenyapkan sepenuhnya sebab utama (dukkha), melalui cara ini, seseorang berpandangan benar, inilah keyakinan benar yang dimilikinya.
Kemudian cara lain bagi seseorang yang berpandangan benar, berpandangan lurus, memiliki keyakinan yang sempurna, sedapat mungkinmengerti tentang penderitaan (dukkha), sumber dari penderitaan (dukkha samudaya), lenyapnya penderitaan(dukkha nirodha) dan jalan untuk melenyapkan penderitaan(dukkha nirodha gaminipatipada), dengan cara ini, seseorang berpandang benar, berpandangan lurus, berkeyakinan sempurna.
Apakah penderitaan (dukkha), sumber dari penderitaan, lenyapnya penderitaan, jalan untuk melenyapkan penderitaan, kelahiran, usia tua, kesakitan, kematian, duka-cita, ratap tangis, sakit, susah hati, putus asa, tidak mendapatkan apa yang diinginkan adalah penderitaan. Singkatnya melekat pada lima kelompok kehidupan (pancakhanda) adalah penderitaan, inilah apa yang dinamakan penderitaan(dukkha). Apakah sumber dari penderitaan itu? keinginan(tanha) yang tiada henti-hentinya dan disertai kegembiraan dan hawa nafsu menyukai ini dan itu, inilah yang dinamakan;
- Keinginan terhadap nafsu indera (kama tanha)
- Keinginan untuk menjadi kembali (bhava tanha)
- Keinginan untuk tidak menjadi kembali (vibhava tanha)
Apakah yang dimaksud dengan lenyapnya penderitaan? Menyingkirkan, menghilangkan sedikit demi sedikit dan menghentikan, menyerahkan, melepaskan, membiarkan pergi dan menolak nafsu-nafsu keinginan (tanha). inilah yang dinamakan penderitaan (dukkha nirodha).
Apakah jalan untuk melenyapkan penderitaan? Jalan untuk melenyapkan penderitaan adalah jalan Mulia berunsur delapan(Ariya Attahangika Magga).
Kemudian adakah cara lain bagi seseorang yang berpandangan benar, berpandangan lurus serta meiliki keyakinan sempurna? sedapat mungkin seseorang mengerti dengan usia tua(jara) dan kematian (marana), sebabnya, lenyapnya dan jalan untuk melenyapkan usia tua dan kematian. Dengan cara ini, seseorang berpandangan benar, berpandangan lurus dan memiliki keyakinan sempurna. Tetapi apakah usia tua dan kematian, sumbernya, lenyapnya dan jalan untuk melenyapkan usia tua dan kematian? dalam berbagai proses dari mahluk-mahluk, usia tua, gigi yang patah(danta), rambut yang putih(kesa), keriput, tua renta dan lemah tak berdaya. Inilah yang dinamakan usia tua.
Dalam berbagai proses dari mahluk-mahluk, mati-kematian, meninggal dunia, perpisahan, kehilangan, ditinggalkan, berakhirnya waktu kehidupan, khanda-khanda terpisah. Inilah yang dinamakan kematian.
Jadi, inilah usia tua dan kematian yang disebut 'jara marana', dengan adanya kelahiran, maka muncul usia tua dan kematian. dengan tidak adanya kelahiran maka tidak ada usia tua dan kematian, Jalan untuk mengakhiri usia tua dan kematian hanyalah Jalan Mulia berunsur delapan (Ariya Atthangika Magga).
Lalu adakah cara lainnya bagi seseorang yang berpandangan benar, berpandangan lurus serta memiliki keyakinan sempurna? sedapat mungkinseseorang mengerti tentang kelahiran(jati),, sebabnya dan jalan untuk menghentikan kelahiran, dengan cara ini, seseorang berpandangan benar, berpandangan lurus serta memiliki keyakinan sempurna.
Apakah kelahiran, sebab kelahiran, lenyapnya kelahiran dan jalan untuk menghentikan kelahiran?
Dalam proses kehidupan setiap mahluk, kelahiran mahluk-nahlyk, mereka terlahir, keguguran, penerus, perwujudan dari sekelmpok kehidupan (khanda), indera memiliki kesan. Inilah yang dinamakan Kelahiran(jati). Dengan timbulnya penjadian(bhava) maka timbullah kelahiran(jati). Dengan lenyapnya bhava maka lenyaplah kelahiran, Jalan utama untuk menghentikan kelahiran hanyalah Jalan Mulia Berunsur Delapan.
Adakah cara lain lagi bagi seseorang berpandangan benar, berpandangan lurus serta memiliki keyakinan sempurna? Sedapat mungkin seseorang mengerti tentang penjadian (bhava), sebabnya, lenyapnya dan ajalan untuk melenyapkannya, Melalui cara ini, seseorang berpandangan benar, berpandangan lurus serta memiliki keyakinan sempurna.
Apakah penjadian(bhava), sebabnya, lenyapnya dan jalan untuk melenyapkannya?
Ada tiga jenis penjadian(bhava)
- Penjadian di alam yang penuh nafsu (kama bhava)
- Penjadian di alam rupa brahma(rupa brahma)
- Penjadian di alam arupa brahma(arupa bhava)
Dengan timbulnya kemelekatan (upadana) maka timbul penjadian(bhava). Dengan lenyapnya kemelekatan, maka lenyap pula penjadian. Jalan untuk melenyapkan hanyalah Jalan Mulia Berunsur Delapan.
Dengan munculnya sentuhan(phassa), maka muncullah perasaan(vedana), dengan lenyapnya kesan-kesan/sentuhan(phasa) maka lenyaplah perasaan(vedana), Jalan untuk melenyapkan perasaan hanyalah Jalan Mulia berunsur delapan.
Kemudian adakah cara lain bagi seseorang berpandangan benar, berpandangan lurus serta memiliki keyakinan sempurna? sedapat mungkinseseorang mengerti tentang kesan-kesan/sentuhan(phassa), sebabnya, lenyapnya dan jalan untuk melenyapkannya. Melalui cara ini, seseorang berpandangan benar, berpandangan lurus serta memiliki keyakinan sempurna.
Ada enam hal yang menyebabkan sentuhan/kesa-kesan(phassa);
- Mata melihat(cakkhusamphassa)
- Telinga mendengar(Sotasamphassa)
- Hidung mencium(Ghanasamphassa)
- lidah mencecap(jivhasamphassa)
- Jasmani menyentuh(Kayasamphassa)
- Pikiran berpikir(Manosamphassa)
Lalu, adakah cara lainnya agar seseorang berpandangan benar, berpandangan lurus serta memiliki keyakinan sempurna? Sedapat mungkin seseorang mengerti tentang enam landasan indera(salayatana), sebabnya, lenyapnya dan jalan untuk melenyapkannya. Melalui cara ini, maka seseorang berpandangan benar, berpandangan lurus serta memiliki keyakinan sempurna.
Apakah enam landasan indera(salayatana), sumbernya, lenyapnya dan jalan untuk melenyapkannya? ada enam landasan yang mengakibatkan timbulnya enam landasan indera, yaitu;
- Landasan Mata (Cakkhayatana)
- Landasan Telinga (Sotayatana)
- Landasan mencium (Ghanayatana)
- Landasan Lidah (Jivhayatana)
- Landasan Menyentuh/kesan (Kayayatana)
- Landasan pikiran (manayatana)
Dengan timbulnya jasmani dan bathin (nam rupa) maka timbullah enam landasan indera(salayatan), Dengan lenyapnya jasmani dan bathin maka lenyaplah enam landasan indera. Jalan untuk melenyapkan enam landasan indera hanyalah Jalan Mulia Berunsur Delapan.
Kemudian adakah cara lainnya bagi seseorang berpandangan benar, berpandangan lurus serta memiliki keyakinan sempurna? sedapat mungkin seseorang mengerti tentang Jasmani dan bathin (Nama rupa), sumbernya,lenyapnya dan jalan untuk melenyapkannya. Melalui cara ini, seseorang berpandangan benar, berpandangan lurus serta memiliki keyakinan sempurna.
Apakah jasmani dan bathin (nama rupa),sebabnya, lenyapnya dan jalan untuk melenyapkannya?
- Perasaan (vedana)
- Pencerapan (sanna)
- Kehendak (cetana)
- Sentuhan/kesan (phassa)
- Perhatian (manasikara)
hal-hal diatas dinamakan bathin(nama)
Empat unsur (catudhatu) dan bentuk yang berasal dari empat unsur utama(mahabhuta rupa) inilah yang dinamakan batin (rupa)
Dengan timbulnya kesadaran (vinnana), maka timbullah jasmani dan batin (nama rupa), dengan lenyapnya kesadaran (vinnana) maka lenyaplah jasmani dan bathin, jalan untuk melenyapkannya hanyalah Jalan Mulia Berunsur Delapan.
Tetapi adakah cara lain seseorang berpandangan benar, berpandangan lurus serta memiliki keyakinan sempurna? Sedapat mungkin seseorang mengerti tentang kemelekatan(upadana), sebabnya, lenyapnya dan jalan untuk melenyapkannya. Melalui cara ini, seseorang berpandangan benar, berpandangan lurus serta memiliki keyakinan sempurna.
Apakah kemelekatan, apakah sebabnya dari kemelekatan, apakah lenyapnya kemelekatan dan jalan untuk melenyapkannya, ada empat kemelekatan, yaitu;
- Kemelekatan terhadap nafsu indera
- Kemelekatan terhadap Pandangan salah
- Kemelekatan terhadap Upacara-upacara agama
- Kemelekatan terhadap adanya diri/jiwa yang kekal
Dengan munculnya keinginan(tanha), maka muncullah kemelekatan, Jalan untuk melenyapkannya hanyalah Jalan Mulia Berunsur Delapan.
Kemudian adakah cara lain bagi seseorang berpandangan benar, berpandangan lurus serta memiliki keyakinan sempurna? Sedapat mungkin seseorang mengerti tentang keinginan untuk mengulang kembali (tanha),sebab lenyapnya, Jalan untuk melenyapkannya. Melalui cara ini, maka seseorang berpandangan benar, berpandangan lurus serta memiliki keyakinan sempurna.
Apakah keinginan (tanha), apakah yang melenyapkannya dan jalan untuk melenyapkan keinginan (tanha).
Ada enam jenis keinginan (tanha);
- Keinginan akan bentuk-bentuk rupa (rupa tanha)
- Keinginan akan suara (sabda tanha)
- Keinginan akan aroma/bau (gandha tanha)
- Keinginan akan rasa/kecapan (rasa tanha)
- Keinginan akan sentuhan (photthabba tanha)
- Keinginan akan obyek-obyek pikiran (dhamma tanha)
Dengan timbulnya perasaan (vedana) maka timbullah keinginan (tanha), Jalan untuk melenyapkan Tanha hanyalah Jalan Mulia Berunsur Delapan.
Akan tetapi adakah cara lan bagi seseorang berpandangan benar, berpandangan lurus serta memiliki keyakinan sempurna? Sedapat mungkin seseorang mengerti tentang perasaan (vedana), sebabnya, lenyapnya dan Jalan untuk melenyapkannya. Melalui cara ini, maka seseorang berpandangan benar, berpandangan lurus serta memiliki keyakina sempurna.
Apakah perasaan (vedana), sebabnya, lenyapnya dan jalan untuk melenyapkannya? ada enam macam yang mengakibatkan timbulnya perasaan, yaitu;
- Perasaan yang timbul karena mata melihat (cakkhu samphasajja vedana)
- Perasaan yang timbul karena telinga mendengar (sota samphasajja vedana)
- Perasaan yang timbul karena hidung mencium (Ghana samphasajja vedana)
- Perasaan yang timbul karena lidah mencecap (Jivha samphasajja vedana)
- Perasaan yang timbul karena jasmani menyentuh (Kayasamphasajja vedana)
- Perasaan yang timbul karena pikiran (Manosamphasajja vedana)
Jalan untuk melenyapkannya hanyalah jalan Mulia berunsur delapan.
Tapi, apakah ada cara lain seseorang berpandangan benar, berpandangan lurus serta memiliki keyakinan sempurna? sedapat mungkin seseorang mengerti tentang tentang kesadaran (vinnana), sebabnya, lenyapnya dan jalan untuk melenyapkannya. Deangan cara ini, maka seseorang berpandangan benar, berpandangan lurus serta berkeyakinan sempurna
Apakah kesadaran (vinnana), sebabnya, leyapnya dan jalan untuk melenyapkannya, ada enam macam yang mengakibatkan timbulnya kesadaran, yaitu;
- Kesadaran yang timbul karena mata melihat (cakkhu vinnana)
- Kesadaran yang timbul karena telinga mendengar (Sota vinnana)
- Kesadaran yang timbul karena hidung mencium (Ghana vinnana)
- Kesadaran yang timbul karena lidah mencecap ( Jivha vinnana)
- Kesadaran yang timbul karena Jasmani menyentuh (Kaya vinnana)
- Kesadaran yang timbul karena pikiran berpikir ( mano vinnana)
Dengan timbulnya bentuk-bentuk kamma (sankhara), maka timbullah kesadaran(vinnana). dengan lenyapnya bentuk-bentuk kamma (sankhara) maka lenyapnya kesadaran, Jalan untuk melenyapkan kesadaran hanyalah Jalan Mulia Berunsur Delapan.
Kemudian masih adakah cara lain seseorang berpandangan benar, berpandang lurus serta memiliki keyakinan sempurna? Sedapat mungkin seseorang mengerti tentang bentuk-bentuk kamma (sankhara), sebabnya, lenyapnya dan jalan untuk melenyapkannya. Melalui cara ini, maka seseorang berpandangan benar, berpandangan lurus serta memiliki keyakinan sempurna.
Apakah bentuk-bentuk kamma (sankara), sebabnya, lenyapnya dan jalan untuk melenyapkannya? ada tiga macam yang mengakibatkan timbulnya bentuk-bentuk kamma (sankara), yaitu;
- Pembentukan badan jasmani (kaya sankhara)
- Pembentukan kata-kata (Vaci sankhara)
- Pembentukan pikiran (Citta sankhara)
Dengan timbulnya kegelapan bathi (avijja), maka timbullah bentuk-bentuk kamma (sankhara). Dengan lenyapnya kegelapan bathin maka lenyaplah bentuk-bentuk kamma (sankhara). Jalan untuk melenyapkannya hanyalah Jalan Mulia Berunsur Delapan.
Lalu, adakah cara lain bagi seseorang berpandanagn benar, berpandangan lurus serta memiliki keyakinan sempurna? Sedapat mungkin seseorang mengerti tentang kegelapan bathin(avijja), sebabnya, lenyapnya dan jalan untuk melenyapkannya. Melalui cara ini, maka seseorang berpandangan benar, berpandangan lurus serta memiliki keyakinan sempurna.
Apakah kegelapan bathin (avijja), sebabnya, lenyapnya dan jalan untuk melenyapkannya? Tidak mengetahui adanya penderitaan (dukkha), sebab penderitaan, lenyapnya penderitaan dan jalan untuk melenyapkannya penderitaan. Dengan timbulnya noda (asava), maka timbullah kegelapan bathin. Dengan lenyapnya noda bathin(asava) maka lenyaplah kegelapan bathin(avijja). Jalan untuk melenyapkannya hanyalah jalan Mulia Berunsur delapan.
Tetapi, adakah cara lain bagi seseorang berpandangan benar, berpandangan lurus serta memiliki keyakinan sempurna? Sedapat mungkin seseorang mengerti tentang Kekotoran bathin (asava), sebabnya, lenyapnya dan jalan untuk melenyapkannya. Melalui cara ini, maka seseorang berpandangan benar, berpandangan lurus serta memiliki keyakinan sempurna.
Apakah kekototan bathin (asava), sebabnya, lenyapnya dan jalan untuk melenyapkannya? ada tiga jenis kekotoran bathin, yaitu;
- Noda dari keinginan memuaskan nafsu indera (Kamasava)
- Noda dari keinginan untuk menjadi (bhavasava)
- Noda dari ketidaktahuan(avijjasava)
Dengan timbulnya kegelapan bathin(avijja) maka timbullah kekotoran bathin/noda(asava). denagn lenyapnya kegelapan bathin maka lenyaplah kekotoran/noda batin (asava). Jalan untuk melenyapkannya hanyalah Jalan Mulia Berunsur Delapan.
Setelah mengerti sepenuhnya tentang kekotoran bathin,kekotoran bathin serta akarnya, seseorang telah melenyapkan sepenuhnya sebab utama dari kecenderungan nafsu-nafsu, menolak, membasmi pandangan dan konsep tentang diri(atta). Dengan melenyapkan kegelapan bathin(avijja) dan menumbuhkan pengetahuan benar (vijja), maka disinilah seseorang mengakhiri penderitaan(dukkha nirodha). Melalui cara ini, seseorang berpandangan benar,berpandangan lurus serta memiliki keyakinan sempurna. Inilah keyakinan yang benar.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar